Sekolah harus membangun interaksi dengan para orang tua, begitu juga dengan orang bau tanah jangan hanya melepas begitu saja pada sekolah |
"Selama ini sekolah pelit dalam memperlihatkan penghargaan pada anak. Misalnya anak terpilih sebagai ketua kelas, seharusnya guru mengirimkan pesan singkat atau SMS pada orang bau tanah yang berisi ucapan selamat pada orang bau tanah tersebut," kata Sukiman yang kutip dari Republika (26/05/2016).
Dia juga menyampaikan saat anak mendapat nilai anggun di sekolah, guru juga hendaknya mengabari orang bau tanah anak tersebut mengenai pencapaiannya. Misalnya ucapan selamat, anak ibu terpilih secara aklamasi sebagai ketua kelas ataupun selamat anak ibu mendapat nilai 100.
Baca juga: Upaya Memotivasi Belajar Siswa dengan Reward
Perlu ada perubahan terhadap hal tersebut. Sekolah harus membangun interaksi dengan para orang tua, begitu juga dengan orang bau tanah jangan hanya melepas begitu saja pada sekolah. Orang bau tanah juga harus terlibat pribadi dalam pendidikan belum dewasa mereka di sekolah.
Saat ini hampir semua urusan sekolah diselesaikan pihak ibu. Idealnya sebagai keluarga, baik ibu dan ayah harus menyebarkan peran. Kedua orangtua juga harus lebih aktif dalam mencari tahu wacana sekolah anaknya, bukan sekadar hasil rapor.
"Orang bau tanah jangan sekadar mengantar anak ke sekolah, tetapi perlu ada diskusi dengan guru," kata Sukiman.
Advertisement