Semakin bertambah umur penyakit-penyakit mulai juga menjangkiti, termasuk juga guru. Setidaknya ada beberapa penyakit yang apabila diderita akan mengurangi profesionalisme guru. Oleh alasannya itu semua guru untuk mencurigai jenis penyakit ini, yang apabila sudah menyerang guru akan menghalanginya menjadi guru yang profesional.
Untuk menjadi guru yang profesional itu membutuhkan kemauan, kemampuan dan keterampilan yang tinggi dan mau mengubah kebiasaan-kebiasaan buruk. Inilah penyakit-penyakit yang harus diwaspadai guru, ibarat yang dikatakan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Gorontalo, Idah Syahidah yang dikutip dari Republika.
1. Tipes = tidak punya selera
Gejala dari penyakit ini yaitu selalu monoton dalam menawarkan pelajaran, sehingga belum dewasa menjadi bosan dan malas untuk mengikuti pelajaran
2. Mual = mutu amat lemah
Kualitas guru yang kurang sehingga besar lengan berkuasa pada hasil acara mencar ilmu mengajar, walau sudah mendapat proteksi sertifikasi untuk peningkatan mutu.
3. Kudis = kurang disiplin
Bisa terlihat dari tiba yang terlambat dan sebagainya. Para guru yang sanggup menjadikan murid-murid juga akan menjiplak kebiasaan negatif tersebut.
4. TBC = tidak bisa computer
Kemajuan teknologi komputer yang bisa dimanfaatkan untuk penunjang acara pembelajaran atau manajemen malah menentukan cara lama. Karena alasan tidak bisa komputer dan malas belajar.
5. Kram = kurang terampil
Ada media pembelajaran di sekolah, tidak digunakan dibiarkan saja hingga rusak lantaran waktu bukan rusak lantaran digunakan saat mencar ilmu mengajar.
6. Asam urat = asal sampaikan bahan kurang akurat
"Anak-anak dibuka halaman 25, dibaca hingga halaman 27, kemudian halaman 28 dikerjakan ya!". Mungkin kurang lebih ibarat itulah.
7. Lesu = lemah sumber
Hanya mempunyai sedikit buku penunjang. Apalagi kalau hanya memakai Lomba Kompetensi Siswa yang sebetulnya bukan Lomba Kompetensi Siswa yaitu rangkuman bahan dan kumpulan soal.
8. Diare = di kelas belum dewasa remehkan
Bisa jadi lantaran hanya ceramah di depan. Atau jikalau tidak kekerabatan guru dan murid hanya sebatas bukan guru yang disukai murid-muridnya.
Apakah Bapak Ibu pernah mendengarkan anekdot-anekdot ibarat di atas? Bisa juga loh menambahkan penyakit yang harus diwaspadai guru. Atau mau membuatkan tips penyembuhannya, tulis saja di kotak komentar!
Untuk menjadi guru yang profesional itu membutuhkan kemauan, kemampuan dan keterampilan yang tinggi dan mau mengubah kebiasaan-kebiasaan buruk. Inilah penyakit-penyakit yang harus diwaspadai guru, ibarat yang dikatakan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Gorontalo, Idah Syahidah yang dikutip dari Republika.
1. Tipes = tidak punya selera
Gejala dari penyakit ini yaitu selalu monoton dalam menawarkan pelajaran, sehingga belum dewasa menjadi bosan dan malas untuk mengikuti pelajaran
2. Mual = mutu amat lemah
Kualitas guru yang kurang sehingga besar lengan berkuasa pada hasil acara mencar ilmu mengajar, walau sudah mendapat proteksi sertifikasi untuk peningkatan mutu.
3. Kudis = kurang disiplin
Bisa terlihat dari tiba yang terlambat dan sebagainya. Para guru yang sanggup menjadikan murid-murid juga akan menjiplak kebiasaan negatif tersebut.
4. TBC = tidak bisa computer
Kemajuan teknologi komputer yang bisa dimanfaatkan untuk penunjang acara pembelajaran atau manajemen malah menentukan cara lama. Karena alasan tidak bisa komputer dan malas belajar.
5. Kram = kurang terampil
Ada media pembelajaran di sekolah, tidak digunakan dibiarkan saja hingga rusak lantaran waktu bukan rusak lantaran digunakan saat mencar ilmu mengajar.
6. Asam urat = asal sampaikan bahan kurang akurat
"Anak-anak dibuka halaman 25, dibaca hingga halaman 27, kemudian halaman 28 dikerjakan ya!". Mungkin kurang lebih ibarat itulah.
7. Lesu = lemah sumber
Hanya mempunyai sedikit buku penunjang. Apalagi kalau hanya memakai Lomba Kompetensi Siswa yang sebetulnya bukan Lomba Kompetensi Siswa yaitu rangkuman bahan dan kumpulan soal.
8. Diare = di kelas belum dewasa remehkan
Bisa jadi lantaran hanya ceramah di depan. Atau jikalau tidak kekerabatan guru dan murid hanya sebatas bukan guru yang disukai murid-muridnya.
Apakah Bapak Ibu pernah mendengarkan anekdot-anekdot ibarat di atas? Bisa juga loh menambahkan penyakit yang harus diwaspadai guru. Atau mau membuatkan tips penyembuhannya, tulis saja di kotak komentar!
Advertisement