PGRI meminta pemerintah dan dewan perwakilan rakyat memperlihatkan subsidi untuk guru honorer. |
PGRI melihat postur anggaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dalam APBN 2014, tetapi di dalamnya belum terlihat dana subsidi untuk guru honorer. PGRI merasa sangat prihatin jikalau Kemdikbud dan dewan perwakilan rakyat tidak mengalokasikan anggaran untuk memberi subsidi pada guru honorer yang tidak terperinci nasibya.
Mesti belum ada kepastian, pihak berharap masih ada peluang untuk memperlihatkan sedikit kesejahteraan pada guru honorer. Kalau hingga diketok palu legalisasi APBN tetap tidak ada alokasi anggaran untuk subsidi guru honorer, ini sangat disesalkan. Guru-guru di kawasan sudah mendesak PGRI untuk mewujudkannya sebab guru honorer sudah letih memperjuangkannya.
"Honorer sudah capek. Tidak ada kelanjutan, subsidi penghasilan menimal juga tidak. Saya khawatir kalau di APBN tidak dianggarkan, desakan mereka semakin kuat. Ya apa boleh buat," kata Sulis dikutip dari JPNN.com (6/11/2013)
Dari hitung-hitungan PGRI, jikalau sekitar 1 juta guru gaji yang ada diberi subsidi oleh pemerintah masing-masing sebesar Rp 500 ribu, maka negara hanya perlu menyediakan anggaran sekitar Rp 6 triliun dalam satu tahunnya. Menurutnya subsidi itu kecil untuk anggaran pendidikan yang mencapai 20 persen.
Advertisement