Bacalah untuk membuka jendela dunia. Bacalah yakni kata perintah yang memang mempunyai nilai lebih. Bukan saja alasannya perintah pada ayat Al-quran yang pertama. Karena memang membaca yakni acara aktif untuk mendapat ilmu pengetahuan baru. Kebiasaan membaca sebagai salah satu acara berbahasa harus ditanamkan semenjak dini.
Salah satu cara untuk meningkatkan minat baca anak dengan menyediakan buku atau menyediakan daerah baca berupa perpustakaan. Tetapi sayangnya perpustakaan merupakan sarana standar yang harus ada di sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan, belum semua sekolah dasar (SD) memilikinya.
Sebanyak 76.478 sekolah dari jenjang SD sampai Sekolah Menengan Atas sederajat belum mempunyai perpustakaan. Dikutip dari kompas.com (8/10), lebih dari 50 persen SD, yakni 55.545 sekolah, belum mempunyai perpustakaan. Sementara di SMP, 12.029 sekolah belum mempunyai perpustakaan. Sedangkan di jenjang SMA/SMK, 8.904 sekolah tidak mempunyai perpustakaan.
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Perpustakaan, sekolah harus mengalokasikan 5 persen Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah untuk meningkatkan koleksi perpustakaan. Menurut Kepala Perpustakaan Nasional, Sri Sularsih, pengadaan perpustakaan sekolah menjadi tanggung jawab Kemdikbud. Dengan alokasi pendidikan nasional yang semakin meningkat, seharusnya keberadaan perpustakaan di sekolah juga meningkat, termasuk koleksi bukunya.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Kemdikbud, Suyanto menjelaskan, Di tahun 2012, pemerintah akan membangun 9.442 perpustakaan. Kemudian pada 2013, dibangun 1.500 perpustakaan lagi sehingga pada final tahun 2013 ditargetkan 75 persen SD sudah mempunyai perpustakaan.
Perpustakaan sekolah jadi salah satu cara potensial untuk membangun minat baca di kalangan siswa, yang jumlahnya puluhan juta orang. Nantinya perpustakaan sekolah tidak hanya dimanfaatkan siswa dan guru, tetapi juga masyarakat sekitar. Apakah di sekolah Bapak Ibu sudah mempunyai perpustakaan?
Salah satu cara untuk meningkatkan minat baca anak dengan menyediakan buku atau menyediakan daerah baca berupa perpustakaan. Tetapi sayangnya perpustakaan merupakan sarana standar yang harus ada di sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan, belum semua sekolah dasar (SD) memilikinya.
Sebanyak 76.478 sekolah dari jenjang SD sampai Sekolah Menengan Atas sederajat belum mempunyai perpustakaan. Dikutip dari kompas.com (8/10), lebih dari 50 persen SD, yakni 55.545 sekolah, belum mempunyai perpustakaan. Sementara di SMP, 12.029 sekolah belum mempunyai perpustakaan. Sedangkan di jenjang SMA/SMK, 8.904 sekolah tidak mempunyai perpustakaan.
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Perpustakaan, sekolah harus mengalokasikan 5 persen Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah untuk meningkatkan koleksi perpustakaan. Menurut Kepala Perpustakaan Nasional, Sri Sularsih, pengadaan perpustakaan sekolah menjadi tanggung jawab Kemdikbud. Dengan alokasi pendidikan nasional yang semakin meningkat, seharusnya keberadaan perpustakaan di sekolah juga meningkat, termasuk koleksi bukunya.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Kemdikbud, Suyanto menjelaskan, Di tahun 2012, pemerintah akan membangun 9.442 perpustakaan. Kemudian pada 2013, dibangun 1.500 perpustakaan lagi sehingga pada final tahun 2013 ditargetkan 75 persen SD sudah mempunyai perpustakaan.
Perpustakaan sekolah jadi salah satu cara potensial untuk membangun minat baca di kalangan siswa, yang jumlahnya puluhan juta orang. Nantinya perpustakaan sekolah tidak hanya dimanfaatkan siswa dan guru, tetapi juga masyarakat sekitar. Apakah di sekolah Bapak Ibu sudah mempunyai perpustakaan?
Advertisement